Saking Seksinya, Pulau di Maluku ini Dilego Seharga New York
Kapal dagang para saudagar Inggris di bawah payung East India Company (EIC), berlabuh di Pulau Run dan Ai pada 1601.
"EIC berdiri di London pada 31 Desember 1600. Kongsi sejumlah maskapai dagang ini disokong penuh oleh Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaan Inggris," papar Hendaru.
Sesampai di Pulau Run, kongsi dagang Inggris berani membeli rempah-rempah lebih mahal daripada pedagang Belanda.
Maka wajar bila penduduk setempat lebih menerima kedatangan Inggris ketimbang Belanda.
Kelahiran VOC
Menghadapi EIC, enam maskapai dagang Belanda bersatu. Fusi pada 20 Meret 1602 melahirkan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).
Mencuplik Douglas Irwin, Hendaru menerangkan, fusi itu berhasil mengumpulkan modal awal VOC senilai 550 ribu poundsterling.
"Artinya, modal awal VOC lima kali lipatnya modal awal EIC yang hanya 78 ribu poundsterling," katanya.
BELANDA memaksa Inggris tukar guling. Demi mendapatkan Pulau Run di Maluku Tengah yang dikuasai Inggris, Belanda menyerahkan Manhattan dan New
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono