Sakit, 18 Jamaah Jalani Safari Wukuf
Kamis, 25 Oktober 2012 – 06:33 WIB
"Yang terlibat pegawai bawahan, bukan yang di atas, mereka yang biasanya kongkalikong dengan penyelenggara ibadah haji. Jadi penyelenggara ibadah haji ini diiming-imingi seolah-olah ada kuota tambahan, padahal sebenarnya sudah tidak ada," tegas Said di Jakarta kemarin (24/10).
Atas kondisi tersebut, dia mendesak, agar ada sanksi tegas pada kedua belah pihak. Jika perlu, kemenag lapor polisi untuk memproses secara hukum konspirasi busuk tersebut. "Kemenag tahu mana penyelenggara yang nakal. Coret dari daftar. Tindakan tegas perlu agar ada efek jera," tambahnya.
Selain pegawai Kemenag, dia menengarai, kasus penipuan terhadap calon jamaah haji juga melibatkan staf Kedutaan Arab Saudi. Modus yang digunakan adalah janji pengurusan visa haji, meski kuota yang tersedia sudah habis. "Yang terlibat ya orang Indonesia juga yang memang ngepos di sana, bukan orang Arab di Kedutaan. Nah, mereka ini juga harus ditindak. Jangan diberi angin sedikitpun, jangan dimaafkan," tegasnya, kembali.
Sejumlah kasus penipuan calon jamaah haji terungkap di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Medan, Sumatera Utara. Sebanyak 76 orang yang mendaftar melalui Azizi Tour dan Travel dan telah menyetorkan uang sebesar 70 hingga 80 juta rupiah, ternyata mereka batal diberangkatkan.
JAKARTA - Hari ini (25/10) jutaan jamaah haji akan menjalani puncak ibadah haji, yakni wukuf di Padang Arafah. Sejak kemarin, jamaah calon haji telah
BERITA TERKAIT
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi