Sakit Gigi, Wawan Tolak Pakai Rompi Tahanan

jpnn.com - JAKARTA -- Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan mengeluhkan kesulitan mendapatkan izin untuk berobat ke dokter. Padahal, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini tengah menderita sakit gigi.
"Kita keluhannya satu aja, Mas Wawan agak sulit untuk ke dokter. Dia sakit gigi. Giginya udah bengkak dari minggu lalu," kata kuasa hukum Wawan, Pia Akbar Nasution di KPK, Jakarta, Rabu (29/1).
Pia menjelaskan, pada saat perawatan Wawan diharuskan untuk mengenakan rompi tahanan. Wawan, kata Pia, keberatan dengan ketentuan itu.
"Itukan sangat tidak manusiawi, orang mau berobat. Masa di tempat umum di publik (pakai rompi tersangka). Mau dikawal satu pleton pun juga enggak apa-apa. Enggak usah disuruh pakai rompi tersangka lah. Kan orang cuma mau berobat aja. Nantikan juga balik lagi," ucap Pia.
Bukannya mengenakan rompi tahanan untuk pengamanan? "Kurang apa sih diamaninnya, orang yang ngawal udh banyak. Kalau pengawalan kan bukan tergantung dari rompi," ucap Pia.
Wawan, sambung Pia, memang memiliki track record sakit gigi. Suami Airin Rachmi Diany ini sudah pernah menjalani pengobatan di Rumah Sakit MMC.
Sedangkan, KPK saat ini tidak memilki dokter gigi. Lembaga antirasuah itu hanya memilki dokter umum. Oleh karenanya Wawan meminta berobat di RS MMC. "Emang ada sakit gigi dan recordnya ada di MMC," ucap Pia. (gil/jpnn)
JAKARTA -- Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan mengeluhkan kesulitan mendapatkan izin untuk berobat ke dokter. Padahal, adik Gubernur Banten Ratu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp 20,1 Miliar di Cirebon
- Hasil Audit, Sebegini Jumlah Peserta Seleksi PPPK Tahap 1 Dibatalkan Kelulusannya
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan