Sakit Hati, Main Bacok Tetangga

Sakit Hati, Main Bacok Tetangga
Sakit Hati, Main Bacok Tetangga
Kepada petugas, Jumali mengaku perbuatannya itu dipicu oleh rasa sakit hati terhadap korban yang dianggapnya telah berlaku tidak sopan kepadanya. "Ini bermula pada awal Juni lalu, saat Rudi menggelar hajatan di rumahnya," ungkap Jumali.

Karena halaman rumah Rudi tidak muat untuk menampung kendaraan para tamu, dia melepas pagar lahan kosong milik Abah Umar. "Rudi tidak minta izin pada saya. Padahal, saya lah yang bertanggungjawab atas lahan milik Abah Umar," ujar Jumali. Jumali sempat menegur dan beberapa kali meminta Rudi untuk bertanggungjawab. "Tapi dia (Rudi) malah menantang saya," sambungnya.

Meski telah terbukti membacok Rudi dan Irfan, namun Jumali mengaku sama sekali tidak merencanakan aksinya tersebut. Dia mengatakan, pikiran itu terlintas begitu saja ketika berjalan di depan rumah Rudi. "Waktu itu saya baru saja bersihkan lahan dengan celurit," ujar Jumali.

Akibat dari penganiayaan ini, Rudi mengalami luka pada siku kiri dan betis kanan, sementara Irfan mengalami luka pada kepala, tepatnya di atas telinga. Setelah sempat menjalani perawatan di IRD RSSA, keduanya kini menjalani rawat inap di RS Panti Nirmala. Untuk kepentingan penyidikan, Jumali kini harus mendekam di ruang tahanan Polsekta Kedungkandang. (muf/aj/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Ribuan Honorer Dikeluarkan

MALANG - Dipicu sakit hati karena merasa tidak dihormati, Jumali, 55, warga Jl Mayjen Sungkono IX, Kedungkandang, main bacok terhadap tetangganya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News