Sakit Parah pun, Besarkan Hati Sesama Penderita Kanker
Kamis, 17 Desember 2009 – 06:11 WIB

Jaslie, cicit dari Eka Tjipta Widjaja, saat melihat jenazah istri Eka Tjipta di rumah duka Salemba, Jakarta. (foto:Agus Wahyudi/Jawa Pos)
Namun, baru sekitar lima menit keluar dari rumah di Jalan Imam Bonjol, Menteng, nyawanya sudah tidak tertolong. Tuhan telah memanggilnya. Akhirnya, keluarga membelok ke jalur RS MMC (Metropolitan Medical Center) Kuningan. Menurut Chenny, Mellie menderita beberapa penyakit. Sejak 2001, kanker usus menyerang. Kemudian, pada 2003, giliran paru-paru Mellie juga terserang kanker. Sejak itu, kemoterapi terus dilakukan. Menjelang akhir hidupnya, jantung Mellie juga mengalami gangguan. "Mami kan sudah tua, sudah 78 tahun," ucap wanita ramah tersebut.
Sejak 30 Oktober 2009, penyakit Mellie bertambah satu lagi. Yakni, stroke. Keluarga langsung membawanya berobat ke Singapura. Bersamaan dengan itu, dilakukan penyedotan cairan yang sudah memenuhi paru-paru. Tiga minggu dirawat di RS Gleneagles, Singapura, Mellie kembali pulang ke Jakarta. Ketika di Singapura, dokter menyatakan, secara medis, usia wanita kelahiran Poso, Sulawesi Tengah, tersebut tidak akan lama. "Keluarga diminta bersiap-siap saja," ujar Chenny.
Karena itu, begitu tiba di Indonesia, anak-anak dan cucu selalu siaga 24 jam mendampingi sang ibu tercinta. "Keluarga all-out memberikan yang terbaik kepada mami selama 42 hari sebelum menutup usia," tegas Chenny.
Semasa hidup, Mellie dikenal sebagai orang yang sangat perhatian terhadap sesama. Apalagi setelah dia menderita kanker. Sejak itu, tiap mendengar ada penderita kanker, dirinya selalu berusaha menemui. Wanita kelahiran 26 Mei 1931 tersebut berusaha membesarkan hati mereka. "Padahal, mami sendiri sakit parah," ujar Nanny Widjaja, putri tertua Mellie.
Keluarga bos Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja berduka. Mellie Pirieh Widjaja, istri Eka yang telah memberi tujuh anak itu, meninggal karena komplikasi
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara