Sakit, Tugas Menteri BUMN Ditangani Deputi
Selasa, 06 September 2011 – 06:56 WIB
Sebelumnya, Mustafa dirawat di RS Medistra sejak Selasa (23/8/2011) karena gangguan jantung. Bahkan Presiden SBY telah mengerahkan tim dokter kepresidenan untuk menangani kesehatan Mantan Direktur Utama Bulog ini. "Kita doakan saja cepat sembuh," imbuh Hatta.
Baca Juga:
Mustafa dilahirkan di Pidie Nanggroe, Aceh Darussalam pada 15 Oktober 1949. Pria 62 tahun ini mengeluh sakit perut seusai menikmati sahur bersama keluarga di kediaman dinas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/8) sekitar pukul 04.00 WIB "Yang penting sekarang Kementerian BUMN tetap berjalan meski Menterinya menderita sakit," cetus Hatta.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan sampai saat ini belum ada rencana untuk mengganti Menteri BUMN. Sebab tugas-tugasnya sekarang masih bisa dipegang oleh Menko Perekonomian atau Deputi. "Belum ada pembicaraan tentang itu, apalagi kondisi beliau dikabarkan terus membaik" tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan, tugas-tugas Menteri BUMN bisa ditangani sementara oleh Menko Perekonomian. Berdasar struktur organisasi pemerintahan tugas tanggung jawab Menteri BUMN secara otomatis berada dibawah Menko Perekonomian Hatta Rajasa. "Menteri BUMN masih harus menjalani perawatan. Untuk itu mari kita doakan sama-sama supaya cepat sembuh dan mampu menjalankan tugasnya lagi," jelasnya. (wir/iro)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar saat ini masih menjalani perawatan intensif di Singapura karena terkena gangguan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PT Pertamina Trans Kontinental Sediakan Sarana Air Bersih di Maumere
- Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara, Dirut ANTAM Berkomentar Begini
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat
- Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Diperiksa 5 Jam Lebih, Heri Gunawan Mengaku Dicecar soal Keterlibatan Komisi XI di CSR BI