Saksi Akui Menteri PDT Pernah Jalan Dinas ke Madinah

jpnn.com - JAKARTA - ‎Deputi V  Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Lili Romli mengaku pernah melakukan perjalanan dinas ke Madinah bersama dengan rombongan Menteri PDT Helmy Faishal Zaini. Hal itu disampaikan Lili saat bersaksi dalam persidangan atas Teddy Renyut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (15/9) dalam perkara suap kepada Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk.

Dalam persidangan itu Lili ditanya soal kepergiannya bersama rombongan Helmy pada 2014. Sebelumnya, Teddy yang juga Direktur PT Papua Indah Perkasa mengaku pernah memberikan duit Rp 290 juta untuk membayar tiket rombongan Helmy ke luar negeri.

Menurut Lili, ada beberapa orang yang ikut dalam perjalanan dinas itu. "Yang ikut itu Pak Menteri (Helmy, red), Bu Menteri (istri Helmy, red), ajudan, staf khusus II, saya, Ibu Elin Kabag luar negeri," ujarnya.

Hanya saja, Lili mengaku tidak tahu pasti soal asal anggaran untuk perjalanan dinas ke Madinah itu. Ia hanya menyebut anggaran itu berasal dari ‎negara, meski sebelumnya Teddy mengaku pernah menyerahkan uang Rp 290 juta ke staf khusus Menteri PDT, Sabilillah Ardi.

Sementara  Sekretaris Kementerian PDT, H.M. Nurdin mengaku mengetahui adanya perjalanan dinas Menteri PDT. Menurut Nurdin, jika ada surat perintah maka anggaran untuk perjalanan dinas itu dibiayai oleh negara.

"‎Perjalanan pegawai negeri menteri, sepanjang dilakukan dan ada surat perintah ‎itu dibiayai oleh negara," ucapnya.

Saat jaksa penuntut umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi menanyakan apakah Nurdin tahu dana untuk perjalanan Helmy berasal dari Ardi, dengan tegas pejabat eselon I di Kementerian PDT itu mengaku tidak tahu.  "Tidak tahu," tandas Nurdin.

Sebelumnya, Teddy yang merupakan Direktur PT Papua Indah Perkasa mengaku pernah memberikan duit Rp 290 juta untuk membayar tiket rombongan Menteri Helmy ke luar negeri. Duit it‎u diserahkan kepada Ardi.