Saksi Diancam, Prabowo-Hatta Minta Polri Turun Tangan
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Tim Advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Maqdir Ismail mendesak aparat untuk bertanggungjawab terkait ancaman kepada pihaknya di wilayah Provinsi Papua. Menurutnya, Kapolri harus segera memberikan keterangan mengenai hal tersebut.
"Dari keterangan saksi, Kapolri harus turun tangan. Kapolri harus memberi penjelasan mengenai ini," kata Maqdir di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (12/8).
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam sidang sengketa Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di MK hari ini, saksi dari pihak Prabowo-Hatta, Vincent Dogomo mengaku diancam. Ancaman terjadi saat rapat pleno rekapitulasi suara Kabupaten Dogyai tanggal 17 Juli silam.
Lebih lanjut Maqdir mengapresiasi keberanian Vincent menyampaikan kesaksian. Pasalnya, dengan bersaksi maka anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta itu telah membahayakan keselamatan dirinya sendiri dan keluarga. Karenanya, tambah Maqdir, aparat kepolisian harus bisa menjamin keselamatan Vincent.
"Tugas negara memberi rasa aman pada seluruh warga negara. Kapolri sebagai yang mempunyai kewenangan harus bertanggung jawab atas keselamatan seluruh saksi dan melaporkan pada presiden sebagai kepala pemerintahan," papar Maqdir.
Di tempat yang sama, anggota Tim Advokasi Prabowo-Hatta lainnya, Firman Wijaya juga menyampaikan hal senada. Ia berharap MK bisa memberi jaminan keselamatan sehingga para saksi dapat memberi keterangan sebaik-baiknya tanpa rasa takut.
Bahkan, untuk menjamin keselamatan saksi-saksinya, tim Prabowo-Hatta akan segera membuat permohonan ke LPSK. "Kami akan membuat permohonan ke LPSK hari ini. Ini demi keamanan para saksi kami yang berasal dari Papua," ujarnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Ketua Tim Advokasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Maqdir Ismail mendesak aparat untuk bertanggungjawab terkait ancaman kepada pihaknya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa Menuju Bali
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Geger Mahasiswi Tewas Seusai Jatuh dari Lantai 2 Gedung di UPI Bandung
- Diduga tak Bisa Berenang, Dedi Irawan Tewas Tenggelam
- Hasil Survei Lemkapi: Kepuasan Terhadap Kinerja Polri 82,1 Persen