Saksi Kasus Akil Mengaku Dipaksa KPK agar Berganti Nama
jpnn.com, JAKARTA - Miko Panji Tirtayasa yang pernah menjadi saksi kasus suap Akil Mochtar berbicara blakblakan di Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansus Angket KPK) di DPR, Selasa (25/7). Menurutnya, Miko justru bukan nama aslinya tetapi dari pemberian KPK.
"Nama saya bukan Miko, Pak. Miko ini identitas baru yang dibuat. Nama saya adalah Niko Panji Tirtayasa sesuai dengan terbaru dari desa dan ini kartu keluarga saya,” tuturnya.
Dia berani menjamin namanya aslinya memang Niko. “Silakan cek di sekolah saya," tuturnya.
Miko lantas menuturkan kisah tentang perubahan namanya. Itu bermula ketika dirinya disekap dan dipaksa mengetahui pilkada di Kota Palembang dan Kabupaten Empat Lawang.
Penyekapan dilakukan di sebuah rumah di kawasan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Rumah itu milik adik Nelly yang merupakan lawan Romi Herton di Pilkada Kota Palembang.
Sedangkan penyekapnya adalah seorang bernama Sambowo yang dianggap oleh orang tua oleh Muchtar Effendy. Sementara yang membawanya lambat laun adalah Novel Baswedan, Irawan dan Ibrahim Cholil.
"Dalam ancaman itu mereka mau jemput paksa anak dan istri saya di Bandung. Mereka akan memenjarakan anak dan istri saya lewat Bapak Novel Baswedan. Bila tidak bekerja sama, anak istri saya ikut dipenjarakan. Karena ikut mencicipi uang dari Muchtar Effendi," jelasnya.
Setelah penyekapan itu, Miko lantas dipertemukan dengan orang-orang yang memfasilitasi ataupun yang memberikan modal untuk mengatakan yang tidak sebenarnya bila diperiksa. Sejak saat itulah dia diberi identitas baru dari Niko menjadi Miko.
Miko Panji Tirtayasa yang pernah menjadi saksi kasus suap Akil Mochtar berbicara blakblakan di Panitia Khusus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi
- Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya
- Novel Baswedan Minta Seleksi Capim KPK Disetop Sementara, Ini Tujuannya
- Kebersamaannya dengan RG hingga Novel di UI Viral, Hasto Bocorkan Isi Pembicaraan
- Sahroni Menilai Kortas Tipikor Polri Akan Jadi Era Baru Pemberantasan Korupsi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini