Saksi PNS Ikhlas Akil tak Bayar Utang Rp380 Juta

jpnn.com - JAKARTA -- Saat terjerat kasus dugaan suap, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar ternyata masih memiliki hutang pembelian tanah sebesar Rp 380 juta.
Hal ini diketahui saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menghadirkan saksi Jawani, pegawai negeri sipil di Kementerian Agama yang menjualkan tanahnya pada Akil.
Jawani adalah warga Singkawang, Kalimantan Barat. Ia menjual tanah pada Akil melalui Muhtar Ependy di wilayah Sekok, Desa Secaw, Singkawang pada bulan Mei tahun 2013.
"Tanah saya dibeli oleh Muhtar Ependy. Dibayar bertahap, bayar pertama kali Rp 1,2 miliar. Lalu bertahap terus hingga sisa Rp 380 juta lagi," ujar Jawani dalam sidang Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin malam, (12/5).
Namun, belum juga selesai terbayarkan Rp 380 juta, Akil sudah terbelit kasus di KPK. Jawani pun mengaku baru mengetahui bahwa Muhtar adalah orang suruhan Akil setelah tanah yang dijualnya dipasangkan plang penyitaan oleh penyidik KPK.
Setelah melihat adanya kasus itu, Jawani akhirnya mengikhlaskan Akil untuk tidak membayar sisa pembayaran pembelian tanahnya. "Saya sudah ikhlas karena yang bersangkutan sudah kena musibah. Mungkin ini takdir Allah kepada saya," tutur Jawani.
Akil sendiri tidak banyak memberi tanggapan atas pernyataan Jawani tersebut. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Saat terjerat kasus dugaan suap, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar ternyata masih memiliki hutang pembelian tanah sebesar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelajar Indonesia Raih Prestasi Gemilang dalam Ujian Cambridge International
- Berkontribusi Menekan Prevalensi Penyakit Kronis, Prodia Gelar Seminar Dokter Nasional
- Oneject Indonesia Luncurkan Mesin Hemodialisa & Kantong Cuci Darah, Menkes Bilang Begini
- Pemkot Sukabumi Tak Izinkan Kegiatan Pasar Kaget Selama Ramadan
- Setelah Ikut Retret, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Siap Sinergikan Program Pusat dan Daerah
- Keluarga Almarhumah Kesya Lestaluhu dan Kepala Suku Biak Mengadu ke Komnas Perempuan