Saksi Prabowo-Hatta Duga Terjadi Sejumlah Pelanggaran di Bali

jpnn.com - JAKARTA - Saksi pasangan calon presiden (Capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menduga suara yang mereka peroleh di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Bali, 9 Juli lalu, dijadikan tidak sah. Sehingga perolehan suara Prabowo-Hatta menjadi nol.
Sejumlah kecurangan lain juga diduga terjadi. Antara lain pengerahan Pegawai Negeri Sipil (PNS), petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mencoblos lebih dari satu kali, dan intimidasi terhadap saksi pasangan calon dan pemilih.
Catatan dugaan pelanggaran tersebut disampaikan saksi pasangan capres nomor urut 2 sebagaimana tertuang pada formulir DC2 yang kemudian dibacakan KPU Bali dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi Pilpres 2014 di Gedung KPU, Jakarta, Senin (21/7).
Namun menanggapi catatan keberatan tersebut, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nelson Simanjuntak, mengatakan pihaknya tidak pernah menerima pengaduan terkait sejumlah keberatan yang disampaikan.
"Kami tidak pernah menerima pengaduan seperti apa yang disampaikan dalam formulir model DC2," ujarnya.
Bahkan untuk memerkuat keterangan Nelson, perwakilan Bawaslu Bali yang hadir dalam rapat pleno, menjelaskan kalau catatan keberatan yang disampaikan dalam DC2 sudah ditindaklanjuti. Hasilnya, tidak ada yang terbukti.
Selain itu, Bawaslu Provinsi Bali selama masa kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, juga tidak pernah menerima laporan adanya pelanggaran seperti yang disampaikan saksi pasangan calon nomor urut 1 saat rekapitulasi di tingkat provinsi.
Komisioner Bawaslu Nasrullah, mengatakan catatan keberatan dari pasangan calon nomor urut 1 baru muncul saat rekapitulasi di tingkat provinsi.
JAKARTA - Saksi pasangan calon presiden (Capres) Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, menduga suara yang mereka peroleh di sejumlah Tempat Pemungutan Suara
- Prabowo Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Anggarannya dari Sini
- 2 Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kerugian Tembus Rp 500 Juta
- Pakar Ungkap Pemicu Badai PHK di PT Sritex
- Ahmad Luthfi Meluncurkan Program Speling, Warga Bisa Periksa Kesehatan Gratis di Balai Desa
- Demi Raih Kepercayaan Publik, Polri Diminta Terbuka terhadap Kritikan & Perkuat Pengawasan Internal
- Dua Fenomena Ini Menunjukkan Kegagalan Polri Melakukan Sistem Meritokrasi