Saksi Sebut Fee Proyek Alquran jadi Jatahnya Golkar

Saksi Sebut Fee Proyek Alquran jadi Jatahnya Golkar
Saksi Sebut Fee Proyek Alquran jadi Jatahnya Golkar
JAKARTA - Partai Golkar kembali disebut sebagai pemain dalam proyek Alquran di Kementerian Agama. Hal ini diungkap oleh Direktur PT Sinergi Pustaka Indonesia (SPI), Abdul Kadir Alaydrus yang menjadi saksi untuk terdakwa Zulkarnaen Djabar dan Dendy Prasetya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis malam (28/3).

Abdul Kadir mengatakan bahwa dana proyek penggandaan Alquran tahun 2011 senilai Rp 22 miliar dan tahun 2012 sebesar Rp 50 miliar adalah milik Partai Golkar. Oleh karena itu, kata dia, pihak yang ingin mengerjakan proyek itu harus memberikan fee (komisi) sebesar 15 persen dari nilai kontrak.

Abdul Kadir yang juga konsultan PT Adhi Aksara Abadi (A3I) ini membeberkan, mulanya dirinya  ditawari Fahd El Fouz, Dendy Prasetya, Syamsurahman, Vascoruseimy dari Gerakan Muda (Gema) Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), untuk mengerjakan proyek penggandaan Al Quran tahun 2011. Namun, lanjut Abdul Kadir, untuk dapat mengerjakan proyek itu harus memberikan fee sebesar 15 persen kepada Fahd cs. Sebab, dana proyek tersebut adalah milik "kuning" yang dipersepsikan milik Partai Golkar.

"Istilah mereka (Fahd dan kawan-kawan) itu seolah ini dana kuning. Yang saya tahu arahnya ke grup Golkar," jelasnya.

JAKARTA - Partai Golkar kembali disebut sebagai pemain dalam proyek Alquran di Kementerian Agama. Hal ini diungkap oleh Direktur PT Sinergi Pustaka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News