Saksi Sebut Kelola Dana Haram Atas Perintah eks Sekjen ESDM

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Kegiatan Satuan Kerja Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Sri Utami akui mengelola 'uang haram' yang masuk ke institusinya. Tugas itu diembannya atas perintah Sekretaris Jendral Kementerian ESDM Waryono Karno.
"(Haram) karena diperoleh tidak sah. Hasil dari fee kegiatan yang tidak sah," ujar Sri saat bersaksi dalam sidang terdakwa Waryono Karno di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (1/6).
Sri mengatakan, uang tersebut diberikan oleh pihak swasta yang menjadi rekanan Kementerian ESDM dalam sejumlah kegiatan. Kegiatan itu antara lain, Sosialisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Bahan Bakar Minyak Berubsidi tahun 2012, Sepeda Sehat dalam rangka Sosialisasi Hemat Energi tahun 2012, dan Perawatan Gedung Kantor Sekjen KESDM tahun 2012. Namun, berdasarkan dakwaan jaksa, kegiatan-kegiatan tersebut tidak pernah diselenggarakan alias fiktif.
Sebagai koordinator, Sri bertanggung jawab atas semua uang yang masuk. Sri melaporkan semua pemasukan kepada Waryono saat rapat inti yang digelar pada awal tahun. Menurutnya, Waryono tidak pernah menyampaikan protes atau keberatan atas masuknya uang haram tersebut. "Tidak pernah (menolak laporan)," tuturnya.
Berdasarkan dakwaan, uang yang dikumpulkan ke Sri itu mengalir ke sejumlah orang serta untuk mendanai kegiatan. Termasuk mendanai keperluan pencitraan Menteri ESDM kala itu, Jero Wacik. (dil/jpnn)
JAKARTA - Koordinator Kegiatan Satuan Kerja Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Sri Utami akui mengelola 'uang haram' yang masuk ke institusinya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional