Saksi Sebut Tidak Ada Mandor saat Gedung Kejagung Terbakar

"Pulang jam 16 lewat," katanya.
Tarno mengungkapkan sekitar pukul 19.00 WIB, dia menerima telepon dari OB. Petugas kebersihan itu menginformasikan gedung Kejagung kebakaran.
"Jam 7 kami mendapatkan telepon dari OB. "Telepon bisa ke sini enggak? tiru Tarno dalam percakapan.
Kenapa mas? Kejagung kebakaran," kata Tarno menirukan percakapan di telepon.
Selanjutnya, para terdakwa menuju ke gedung Kejagung untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.
"Kemudian kami ke sana berempat naik motor. Sampai di sana enggak sempat masuk, gelap," katanya.
Lebih jauh, Tarno mengaku, dia dan tiga temannya juga merokok di lokasi gedung yang sedang direnovasi.
Namun, mereka merokok sebelum bekerja. "Di atas bangku, ngemil, minum, ngopi, ngerokok. Kemudian bekerja, rokok mati," tuturnya.
Sidang kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
- Kejagung Dinilai Perlu Telisik Pengadaan Minyak Mentah di Indonesia
- Pakar Kecam Upaya Membegal Kewenangan Kejaksaan untuk Tangani Korupsi
- Pembahasan RUU KUHAP, Maqdir Ismail Saran Proses Penyidikan Diselesaikan di Kepolisian
- Memulai Pengusutan Korupsi dari Kerugian Negara, Kejagung Diapresiasi Pakar
- Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama
- Komite Nasional Perempuan Menyoroti Kinerja Kejaksaan Agung