Saksi Temukan Banyak Masalah, Pleno Molor
jpnn.com, BOYOLALI - Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilu di Kabupaten Boyolali molor dari waktu yang ditetapkan, yakni Sabtu (5/5). Banyak masalah ditemukan terkait data pemilih.
Hingga Minggu (5/5) sore, rapat pleno baru membacakan 14 kecamatan. Sehingga masih kurang 5 kecamatan lagi yang harus dibacakan.
Menurut sejumlah saksi dari partai politik (parpol) yang mengikuti rekapitulasi, ada beberapa data pemilih yang tak sinkron. Terutama data dari panitia penyelenggara kecamatan (PPK) tak sesuai dengan catatan saksi.
BACA JUGA: PAN Persoalkan Molornya Penghitungan Suara di Kecamatan
Alhasil, para saksi mempertanyakan masalah itu ke KPU Boyolali. Bahkan, selama rekapitulasi yang berjalan empat hari ini, telah terjadi dua kali pembukaan kotak suara untuk melihat formulir C-1 hologram dari tempat pemungutan suara (TPS).
Namun saat dibuka dan diperlihatkan amplop berisi formulir C-1 hologram, saksi kembali dibikin kaget. Pasalnya, segel amplop tersebut telah rusak.
"Kami akhirnya menerima penjelasan KPU. Bahwa rusaknya segel ini dikarenakan kualitas segel yang kurang baik,” kata Priyadi, salah satu saksi dari PAN dilansir Radar Solo.
BACA JUGA: Rapat Pleno KPUD Tetap Digelar Meski Tiga Kecamatan Belum Kelar
Karena banyak masalah ditemukan terkait data pemilih, rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilu di Kabupaten Boyolali sempat molor.
- Pengamat Sebut Tim Paslon RIDO Tidak Siap Kalah di Pilkada Jakarta 2024
- Dijaga Ketat TNI-Polri, Rapat Pleno Pilkada di Pelalawan Berjalan Aman dan Kondusif
- Pilkada Sigi, Penghitungan Suara di Kecamatan Rampung Lebih Cepat
- Kapolres Rohil Pantau Penghitungan Suara di PPK Seusai Pilkada
- Irjen Andi Rian Kerahkan 1.471 Personel Kawal Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Sumsel
- Menjelang Pemungutan Suara, Bawaslu Minta Pengawas Pilkada 2024 Bikin LHP Secara Detail