Saksikan Pertandingan Jujitsu, Hasto Melihat Sarat Filosofi, Patut Dipelajari Politikus

Saksikan Pertandingan Jujitsu, Hasto Melihat Sarat Filosofi, Patut Dipelajari Politikus
Dewan Pembina Pengurus Besar Ju-Jitsu Indonesia (PBJI) Hasto Kristiyanto menyaksikan kejuaraan cabang olahraga bela diri itu di Yogyakarta, Minggu (4/12). Foto: Dokumentasi Hasto Kristiyanto

Hasto menyinggung spanduk yang bertuliskan the art of war di berbagai sudut area kejurnas.

Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan itu, jujitsu juga lahir dari semangat samurai, dari suatu tatanan moral berjuang dengan ketekunan, disiplin, dan tak pernah menyerah.

"Semangat ini kami gelorakan. Semangat mengandung seni dan tekat yang sangat kuat. Mengandung spirit perjuangan bagaikan api tak kunjung padam. Karena itulah, saya bersedia menjadi salah satu pembina dari Pengurus Besar Ju-jitsu ini," tambah Hasto.

Dari Sekjen PBJI, Hasto mendapatkan informasi bahwa anggota jujitsu Indonesia terbesar di dunia, mencapai 50 ribu orang. Untuk diketahui, saat ini jujitsu memiliki beberapa sistem termasuk dari Jepang dan Brasil.

Hasto mengatakan dirinya akan berkomunikasi dengan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi yang juga pembina PBJI agar dapat mendorong peningkatan kualitas atlet Indonesia, dengan menghadirkan pelatih terbaik.

"Para atlet menunjukkan fighting spirit di bawah komando wasit, sehingga punya jiwa sportivitas. Jiwa ini yang seharusnya dunia politik juga belajar sportivitas dari olahraga," ucap pria asal kelahiran Yogyakarta itu.

Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito Marsma Mukti Arja Berlian mengatakan setelah kejurnas ini, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai level juara internasional. Dia pun menyampaikan sejumlah nasihat kepada para atlet.

"Tunjukkan yang terbaik bisa bersaing dengan negara lain, saya yakin kalian pasti bisa, selama ada kemauan, keseriusan dan tentunya diimbangi dengan latihan yang terus menerus. Keberhasilan tidak bisa dicapai dengan instan. Keberhasilan dicapai dengan latihan, latihan dan latihan. Saya harapkan atlet generasi muda masa depan bangsa untuk dapat terus, memacu berprestasi yang terbaik untuk bangsa dan negara yang kita cintai, Indonesia," sebutnya. (tan/JPNN)


Hasto menilai banyak pelajaran yang bisa digunakan dari seni bela diri jujitsu itu.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News