Sakun Sudah 25 Kali Melarung Sesaji ke Tengah Telaga

Tapi, karena kebutuhan larungan sangat besar, lebih sering tak tersisa. Kadang tersisa tapi tak seberapa. Hal itu tidak masalah bagi Sakun. Baginya, tugas melarung sesaji itu dia kerjakan dengan ikhlas.
‘’Saya kalau diminta melarung itu sudah pasrah. Tidak hanya soal imbalan, tapi juga soal risiko yang harus saya terima saat melarung,’’ papar laki-laki yang kini bekerja pada PT PJB ini.
Sakun sudah tidak lagi muda. Beberapa pihak mulai kepikiran mencari pengganti. Meski saat ini Sakun masih cukup kuat, dia diminta mencari penerus yang bisa melarung sesaji ke tengah telaga.
Tapi, bagi Sakun hal itu tidaklah mudah. Karena tidak hanya butuh kemampuan berenang atau menyelam yang baik. Tapi juga harus memahami prosesi ritual larungan.
‘’Memang tidak sembarang orang. Tapi saya yakin nanti pasti ada orang yang bisa menggantikan,’’ ungkapnya.***(irw)
Sakun adalah sosok penting dalam prosesi larung sesaji yang digelar rutin setiap Suro di Telaga Ngebel.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu