Salah Benar
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - Presiden Trump ternyata bisa diajak bicara. Ketegasannya mengenakan bea masuk tinggi pada barang Kanada dan Meksiko dia cabut sehari sebelum masa berlakunya 4 Februari 2025.
Itu setelah Perdana Menteri Kanada dan Presiden Meksiko bicara panjang lebar dengan Presiden Donald Trump.
Keduanya cukup berjanji: memperketat penjagaan perbatasan. Mereka juga siap mengerahkan 20.000 tentara tambahan untuk memperkuat penjagaan perbatasan. Yakni 10.000 di perbatasan Kanada dan 10.000 di perbatasan Meksiko.
Tujuannya jelas: agar tidak ada lagi imigran gelap yang melewati perbatasan. Juga agar tidak ada lagi narkoba yang diselundupkan ke Amerika.
Apakah Trump juga bisa diajak bicara soal pemulangan paksa imigran gelap? Banyak yang berharap begitu. Terutama untuk mereka yang sudah puluhan tahun tinggal di sana.
Jumlah mereka mencapai 11 juta orang. Terbanyak tentu dari tetangga selatannya: Amerika Tengah. Banyak juga dari Asia: terutama India dan Tionghoa.
Dari Indonesia "hanya" sekitar 120.000 orang –utamanya setelah kerusuhan ras 1998.
Tentu, sekarang ini, tidak ada yang lebih gelisah dari mereka. Trump begitu galak. Mereka akan dirazia, ditangkap, dan dipaksa pulang ke negara asal.
Presiden Trump ternyata bisa diajak bicara. Ketegasannya mengenakan bea masuk tinggi pada barang Kanada dan Meksiko dia cabut sehari sebelum masa berlakunya.
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Apresiasi Langkah Pemerintah Merespons Tarif Impor Trump, Demokrat: Pendekatan Cerdas
- Prabowo Yakin RI Bisa Hadapi Kebijakan Tarif Impor Donald Trump
- Tunggu 20 Persen
- Soal Tarif Trump, Wali Kota Semarang Sebut Ekonomi Global Sedang Goro-Goro
- Jaguar Land Rover Ambil Langkah Moderat atas Kebijakan Tarif Donald Trump