Salah Pilih Cawapres, Jokowi Bakal Ditinggal Swing Voters
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Janty Jie mengingatkan Joko Widodo untuk berhati-hati memilih calon wakil presiden (cawapres). Sebab, ada faktor massa mengambang atau swing voters yang akan sangat menentukan pemenang pemilu presiden (pilpres).
Menurut Janty, jika Jokowi keliru memilih figur cawapres maka bisa saja capres yang menjadi calon presiden (capres) dari koalisi PDI Perjuangan, PKB dan NasDem itu tak menjadi pilihan swing voters. Padahal, jumlah swing voters cukup signifikan.
"Sekarang ini jumlah swing voter lebih banyak. Kalau semuanya memilih, Jokowi bisa menang. Makanya memilih cawapres harus tepat. Salah sedikit saja swing voter itu bisa beralih pilihannya dengan cepat," kata Janty dalam diskusi 'Menimbang Cawapres Jokowi dan Prospek Pilpres 2014" di Jakarta Pusat, Kamis sore, (15/5).
Janty menambahkan, situasi psikologis masyarakat pemilih hampir sama. Yakni keinginan masyarakat akan perubahan besar. Pasalnya selama sepuluh tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak sedikit juga masyarakat yang dikecewakan.
Oleh karena itu, Jokowi harus memastikan cawapresnya adalah orang baru yang visi perubahan. "Artinya kalau pilih cawapres yang status quo atau yang pernah terlibat di pemerintahan SBY dulu, swing voter bisa kabur," sambungnya.(flo/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Janty Jie mengingatkan Joko Widodo untuk berhati-hati memilih calon wakil presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- CropLife Apresiasi Polres Subang yang Ungkap Peredaran Sarana Pertanian Palsu
- Warga Citra Garden Sebut Kualitas Air Jauh Lebih Bersih, Enak
- Level Up DPC Peradi Jakbar: Penggunaan Teknologi Rekayasa Genetika Harus Sesuai Aturan
- Bareskrim Diminta Bebaskan Tersangka yang Menang Gugatan Praperadilan
- Eks Bupati Tangerang Pastikan Pagar Laut Sudah Ada Jauh sebelum PIK 2
- Temui Anggota PPUU DPD RI Lia Istifhama, FM3 Bahas Dampak Sosial Ekonomi Reklamasi Pesisir Surabaya