Salah Sasaran, Raskin Dihentikan
Kamis, 01 Maret 2012 – 11:44 WIB
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Landak juga menginginkan raskin dibeli dari petani Landak sendiri. Selama ini daerah tersebut memiliki persediaan beras yang cukup. Setiap tahun produksinya lebih dari 250 ribu ton gabah. Dari jumlah tersebut 150 ribu sampai 160 ribu ton beras yang diproduksi petani dan Landak surplus sekitar 100 ribu ton pertahun.
Baca Juga:
Jika dilihat dari produksi dan surplus yang ada, raskin untuk Landak tidak perlu didatangkan dari luar Kalbar. Dalam satu bulan kabupaten tersebut membutuhkan 600 ton raskin. Pertahunnya kebutuhan raskin berkisar 7.200 sampai 7.500 ton. Dengan Bulog membeli beras produksi lokal di sana, masyarakat memiliki kepastian pasar dan penghasilan mereka dapat meningkat. Kondisi yang ada saat ini, jika panen raya, harga turun dan petani rugi.
”Saya juga menyiapkan dana APBD untuk subsidi harga gabah sebesra Rp1 miliar. Kami menawarkan ke Bulog membeli beras petani, agar kembali ke masyarakat. Kita tidak menetapkan harga. Mengikuti harga pasar dan pemerintah saja,” ungkap Adrianus yang mengaku mengirimkan surat kepada Bulog pada November 2011.
Tetapi jika Bulog tidak mengapresiasi permintaan Pemerintah Kabupaten Sambas, Adrianus memastikan program raskin harus tetap berjalan karena merupakan program pemerintah.
PONTIANAK--Pemerintah Kabupaten Landak belum menyalurkan beras untuk rakyat miskin di wilayahnya. Bupati Landak Adrianus Asia Sidot menyatakan dirinya
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius