Salah Saya

Oleh Dahlan Iskan

Salah Saya
Dahlan Iskan di ruang perawatan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Surabaya. Foto: disway.id

Namun beliau duluan bercerita. "Kita pernah bertemu di Malang," katanya. Lama sekali. Mungkin 20 tahun lalu.

Waktu itu dokter Hanny menjadi pejabat di bawah wali kota Malang, yang juga dalang itu. Sebelum akhirnya berlabuh di RSAL Surabaya. Dan sekarang di RS swasta ini.

Umurnya 59 tahun. Anaknya dua. Yang pertama S1 di Melbourne. Kini di fakultas kedokteran di Queensland.

"Di sana untuk masuk FK harus S-1 dulu," ujar dr Hanny. S1-nya 3 tahun. Pendidikan dokternya 4 tahun. Total 7 tahun.

Sebenarnya kurang lebih sama dengan waktu pendidikan dokter di Indonesia. Anak keduanya, putri, masih SMA di Surabaya.

Ternyata, menurut beliau, saya sangat kekurangan vitamin D.

Aneh. Benar-benar aneh. Setiap hari saya berolahraga satu jam. Di lapangan terbuka. Kok kekurangan vitamin D.

Namun saya tidak bisa protes. Hasil tes: vitamin D saya hanya 23,4. Padahal setidaknya, harus di atas 40. Antara 40 sampai 100. Berarti vitamin D saya ini rendah sekali.

Ternyata hasil PCR itu empat macam: negative, weak positive, positive, dan strong positive. Berarti positif saya ini tidak main-main.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News