Salah Sendiri

Salah Sendiri
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itu tidak hanya mencoreng perusahaan Tiongkok tetapi juga siapa yang selama ini mengaudit mereka: perusahaan-perusahaan akuntan Amerika itu sendiri.

Saya sendiri melihat UU baru ini ternyata tidak sekeras yang saya bayangkan. Semula, saya pikir, alasan yang dipakai adalah keamanan nasional.

Nyatanya soal akuntansi. Soal yang sangat profesional.

Banyak perusahaan Tiongkok yang juga telanjur mengira sangat keras. Mereka sudah ancang-ancang melakukan dual-listing. Di samping sudah di New York masih mencatatkan nama di bursa Hong Kong.

Sebenarnya sudah lama perusahaan Tiongkok masuk pasar modal Amerika. Sudah sejak 1993.

Namun kian hari memang kian banyak saja. Sampai hari ini sudah ada 354 perusahaan Tiongkok yang IPO di New York.

Mereka berhasil mengeruk dana murah sebesar USD 88,5 miliar. Lebih dari Rp 1.000 triliun.

Selama delapan bulan terakhir saja, pun di masa Covid-19 ini, mereka bisa meraik dana USD 5,25 miliar.

Amerika tidak mau kecolongan: perusahaan Tiongkok menggarong pasar modal Amerika lewat atur-atur pembukuan. Maka prinsip akuntansi yang sehat harus ditegakkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News