Salah Serang, NATO Minta Maaf
Selasa, 05 Oktober 2010 – 03:43 WIB
Dalam pertemuan itu, konon, Qureshi pun berjanji mengupayakan kembali dibukanya rute utama menuju pangkalan NATO. Namun, dia tidak berani memastikan kapan blokade dibuka. Sebab, dia harus lebih dulu berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Setelah itu, berbekal rekomendasi pusat, dia akan melobi pemerintah provinsi yang kali pertama mencetuskan blokade.
Baca Juga:
Bersamaan dengan berakhirnya pertemuan Rasmussen dan Qureshi, Taliban Pakistan (Tehreek-e-Taliban Pakistan alias TTP) merilis pengakuan. Kemarin mereka mengaku bertanggung jawab atas serangan yang mengakibatkan terpanggangnya lebih dari 60 truk logistik NATO dalam tiga hari terakhir. Tapi, serangan-serangan tersebut bukan yang terakhir. TTP bakal melancarkan lebih banyak serangan lagi.
"Kami bertanggung jawab atas serangan terhadap truk pengangkut bahan bakar dan truk logistik NATO. Kami tidak akan mengizinkan bumi Pakistan dijadikan rute utama suplai pasukan NATO yang bertugas di Afghanistan," tandas Jubir TTP Azam Tariq lewat sambungan telepon seperti dilansir Associated Press. Serangan yang dimaksud TTP adalah serangan di Provinsi Sindh dan Kota Islamabad.
Serangan terbaru terjadi di Kota Islamabad kemarin. Dalam serangan di ibu kota tersebut, sekitar 20 truk pengangkut bahan bakar NATO meledak sebelum akhirnya hangus terbakar. Tiga orang tewas dalam insiden yang diawali serangan bom molotov tersebut. Sebelumnya, serangan tak kalah hebat terjadi di beberapa lokasi di Provinsi Sindh. Tapi, tidak ada korban jiwa dalam serangan akhir pekan lalu itu. (hep/c10/dos)
BRUSSEL - Markas NATO menganggap serius pemblokadean rute utama menuju pangkalan NATO oleh pemerintah Pakistan pascainsiden salah sasaran 30
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer