Salah Tangani Mahasiswa Overdosis, Polisi Gold Coast Terancam Dituntut
Seorang petugas forensik di negara bagian Queensland, Australia, telah menemukan bahwa polisi bertindak secara "tidak tepat dan tidak kompeten" ketika mereka gagal memanggil ambulans setelah menemukan seorang mahasiswa tak sadarkan diri dalam penggrebekan sebuah unit di Gold Coast.
Charlie Robertson, 19 tahun, meninggal karena overdosis obat terlarang beberapa jam setelah polisi meninggalkan apartemen di wilayah Nobby Beach pada tanggal 13 Juni 2015.
Otopsi menemukan bahwa ia telah mengonsumsi sejumlah obat-obatan terlarang, termasuk GBH (ekstasi cair), ekstasi dan kokain.
Selama pemeriksaan bulan Maret, petugas polisi mengatakan kepada ahli forensik bahwa mereka mencoba membangunkan mahasiswa itu dengan menggosok tulang dadanya, menariknya dari tempat tidurnya, menyalakan senter di matanya dan menuangkan air ke wajahnya.
Beberapa petugas yang terlibat telah mendapat sanksi disiplin setelah adanya tinjauan internal oleh polisi, namun mereka mungkin masih menghadapi tuntutan pidana setelah petugas pemeriksa mayat mengatakan bahwa hal tersebut akan diajukan ke Departemen Penuntutan Umum.
Siram air ke muka
Tujuh petugas polisi dari Kelompok Patroli Aksi Cepat Gold Coast melaksanakan surat perintah penggeledahan rumah tempat di mana Robertson tinggal bersama dua teman serumahnya.
Petugas mengadakan briefing pada hari sebelum pencarian dan diberitahu bahwa Robertson tidak memiliki riwayat narkoba sebelumnya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata