Salam Karma
Oleh: Dahlan Iskan
Ketika pemeriksaan itu, Salam, karena sudah 16 tahun, tidak didampingi orang tua. Saat pemeriksaan Salam didampingi pengacara.
Kepada pengacara inilah Salam mengaku tidak bersalah. Teman-temannya pun yakin ia tidak bersalah. Mereka hanya merasa mengganggu Meili tetapi tidak sejauh yang dituduhkan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Meili malam itu.
Akhirnya, satu minggu setelah ditangani pengacara, mereka menarik pengakuan. Mereka merasa terintimidasi polisi. Di pengadilan mereka konsisten mengaku tidak bersalah. Sampai pun ketika hukuman dijatuhkan.
Saat hukuman itu dijatuhkan Salam membacakan pernyataan dengan gaya membaca puisi. Lantang. Penuh keyakinan. Semua media memuatnya, termasuk sebagai sumber tulisan ini:
"Saya anggap hukuman ini sebagai tes.
Dari Allah, Tuhan kami.
Semua yang saya dan teman-teman katakan adalah kebenaran.
Saya tidak pernah merusak ajaran agama saya dengan berbohong".