Salam Karma

Oleh: Dahlan Iskan

Salam Karma
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Terhukum lainnya juga membuat pernyataan senada: kelak kebenaran akhirnya akan muncul.

Lalu mereka menjalani hukuman.

Salah seorang dari mereka bertemu narapidana lain yang tidak ada hubungannya dengan Central Park Lima. Namanya: Matias Reyes.

Reyes iba dan terketuk hatinya. Ia memang mengaku bersalah. Telah memerkosa beberapa gadis dan merampoknya. Ia pantas dihukum. Tetapi remaja yang ini tidak, apalagi mereka sampai sudah menjalani hukuman lima tahun. Belum juga menemukan kebenaran.

Mereka sudah berusaha naik banding. Tetapi selalu kalah. Akhirnya Reyes mendatangi petugas. Ia mengaku sebagai yang memerkosa gadis yang lagi jogging di Central Park itu.

Polisi tidak percaya begitu saja. Pemeriksaan ulang dilakukan. Penelitian terhadap rambut dan sperma diulangi. Dengan teknologi baru.

Selama enam tahun terakhir kemajuan di bidang teknologi DNA sudah sangat jauh. Zaman itu Amerika belum punya bank DNA. Tetapi enam tahun setelah Meili diperkosa, riset DNA sudah sangat maju.

Hasil pemeriksaan terbaru menyatakan positif. Benar. Sperma dan rambut itu milik Reyes. Bukan milik salah satu dari lima sekawan.

Maka lanjutan serial Safari Ramadan pun kalah dengan artikel ini. Ia tidak akan lupa Donald Trump. Peristiwanya sendiri sudah berlalu hampir 35 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News