Salat Jumat di Sandton City
Ada Piala Dunia, Dipercepat Setengah Jam
Senin, 14 Juni 2010 – 02:52 WIB
"Anda seharusnya berangkat lebih pagi ke sana (Soccer City)," kata teman saya dari seberang telepon. Dia mengatakan, saat saya telepon, dia sudah berada di Soccer City. Daripada tidak ngapa-ngapain di dalam mobil, maka setelah mendapat jawaban bahwa di Sandton City ada tempat untuk salat Jumat, saya pun menuju ke sana dengan berjalan kaki.
Setelah tinggal beberapa hari di Sandton, sedikit banyak saya sudah hafal daerah itu. Setelah berjalan sekitar 1 kilometer, saya akhirnya sampai di Sandton City Mal. Saya bertanya ke petugas di tempat informasi, di mana tempat untuk salat Jumat. Dia menyebut areal parkir di basement. Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya tempat itu saya temukan. Di sana hanya ada tulisan: Muslim Prayer Room, Men.
Tempatnya tidak seberapa luas, hanya bisa menampung maksimal sekitar 100 jamaah. Saya lebih layak menyebutnya mushala. Saat tiba di sana, saya agak terlambat, karena sudah mulai salat Jumat. Usai salat Jumat, saya sempat berbincang dengan Ameer, seorang warga Sandton keturunan India. Saya bertanya kepada dia, mengapa yang ikut salat Jumat hanya tiga shaf (sekitar 30-an orang)?
"Ini salat Jumat yang kedua," katanya. Dia menjelaskan, di mushala itu, salat Jumat dilaksanakan dua kali. Pertama dimulai pukul 12.00, dan yang kedua pukul 13.00. "Tapi hari ini dimajukan 30 menit," ujarnya.