Salat saat Jam Kerja, 200 Karyawan Muslim Dipecat
jpnn.com - COLORADO - Sekitar 200 karyawan muslim imigran asal Somalia, dipecat sepihak perusahaan pengepakan daging, Cargill Meat Solutions, hanya karena melaksanakan salat di jam kerja.
Dilansir Associated Press, Sabtu (1/1), perusahaan yang berbasis di Colorado, AS, ini melakukan pemecatan massal, karena menilai karyawan muslim ini sudah menggunakan tempat dan membuang waktu kerja.
Pemecatan ini mendapat perlawanan dari para pekerja. Mereka mengaku sebelumnya selalu diberikan izin untuk beribadah, namun kebijakan itu berubah dengan masuknya manajemen baru.
Juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) Colorado, Jaylani Hussein mengatakan pemecatan ini sangat diskriminatif.
''Mereka tidak membuat masalah dan hanya ingin beribadah sejenak dan melanjutkan kerja setelahnya,'' kata Hussein.
Dengan banyaknya reaksi yang muncul setelah itu, pihak perusahaan yang memiliki 155 ribu karyawan di 68 negara bagian AS membantah telah memecat karena karyawan melaksanakan salat. Mereka beralasan pemecatan itu karena karyawan bekerja asal-asalan.
''Kami harus pastikan keamanan pangan dan produk kami untuk kepuasan konsumen,'' kata pihak perusahaan.(afz/JPG)
COLORADO - Sekitar 200 karyawan muslim imigran asal Somalia, dipecat sepihak perusahaan pengepakan daging, Cargill Meat Solutions, hanya karena melaksanakan
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29