Saldi Isra Deg-degan Hadapi Pansel Hakim MK
jpnn.com, JAKARTA - Profesor Saldi Isra mengaku deg-degan saat menghadapi panitia seleksi calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewawancarainya hari ini (27/3), di gedung Kementerian Sekretariat Negara.
Saldi mengungkapkan hal itu saat ditemui usai menyelesaikan sesi wawancara tahap II seleksi calon hakim konstitusi. Guru besar ilu hukum Universitas Andalas Padang itu mengatakan, biasanya dirinya justru yang menguji orang.
Namun, kini kondisinya berbalik. “Ini sekarang diuji. Jadi ada deg-degan juga," ujarnya kepada wartawan.
Saldi deg-degan karena khawatir ditanya tentang hal-hail detail. Misalnya tentang kode etik MK.
Ternyata kekhawatirannya terbukti. “Saya kaget. Waduh ini saya tidak ingat. Yang saya tau ada kode etik. Tapi nomornya tidak ingat. Jadi ada kejutan-kejutan pertanyaan," tuturnya.
Saldi mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk mengikuti seleksi calon hakim MK guna menggantikan Patrialis Akbar. Hanya saja, pria asal Sumatera Barat itu cukup memahami lingkup kerja di MK.
Dia berharap Pansel Hakim MK bisa menghasilkan tiga calon terbaik untuk diusulkan ke Presiden Joko Widodo. Dengan demikian MK juga memperoleh hakim yang pantas.
"Saya harap pansel bisa temukan sosok siapa pun orangnya yang dipilih, tentu mau bersama-sama hakim lain bekerja sama memperbaiki kondisi di MK. Kita beri ruang seluas-luasnya kepada pansel mencari orang yang layak," pungkasnya.
Profesor Saldi Isra mengaku deg-degan saat menghadapi panitia seleksi calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewawancarainya hari ini (27/3),
- Hasil Pilkada 8 Daerah dengan Calon Tunggal Digugat ke MK, Pertanda Apa?
- Banyak Banget, Ada 312 Hasil Pilkada yang Digugat ke Mahkamah Konstitusi
- Tokoh Adat Sarmi Tegaskan Gugatan ke MK Hak Konstitusional Bukan Provokasi
- Selisih Suara Tinggi, MK Tetap Berpeluang Analisis Gugatan Risma-Gus Hans
- Ridwan Kamil Ungkap Alasan Batal Mengajukan Gugatan ke MK, Ternyata..
- Bawaslu Babel Siap Dipanggil Mahkamah Konstitusi