Saleh Geram Melihat Gestur Kepala BPOM Saat Rapat Kerja
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Saleh Partaonan Daulay geram melihat gestur Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito, saat rapat kerja di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (25/8).
Kegeraman itu bermula saat Saleh menyinggung tentang nasib vaksin Merah Putih yang tidak kunjung memperoleh restu dari BPOM.
"Dahulu janji akhir tahun paling cepat bisa keluar vaksin Merah Putih, paling lambat 2022. Cuma sekarang dari bau-baunya tidak ada," kata legislator fraksi PAN itu.
Saleh menuturkan, tidak ada pejabat negara yang bisa menjamin waktu selesainya pandemi Covid-19.
Bahkan, kata dia, Menkes Budi Gunadi Sadikin sempat menyebut pandemi belum tentu berakhir sepuluh tahun mendatang.
Menurut eks Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu, pengadaan vaksin demi menanggulangi pandemi masih berbasis impor.
Saleh mengaku sudah mendengar anggaran pengadaan vaksin secara impor yang memakan biaya Rp 70 triliun selama setahun.
"Jika pandemi berlanjut dan impor vaksin ini berlanjut, ketahanan sebagai bangsa dari sisi pembiayaan akan tidak menguntungkan," ungkap dia.
Saleh Partaonan Daulay geram melihat gestur Kepala BPOM Penny Lukito saat raker. Memang bagaimana sih?
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Arahan Prabowo soal Mobil Maung Manifestasi Kecintaan pada Produk dalam Negeri
- Saleh Daulay: Awal Kepemimpinan Prabowo Dibuka dengan Harapan, Banyak yang Mendoakan
- Sosialisasi Aturan Baru, BPOM Kenalkan Program Jalur Cepat Simantap
- IPMG Dukung Kebijakan E-Labeling Guna Tingkatkan Capaian Kesehatan & Keberlanjutan Alam
- BPOM Mengamankan Obat Bahan Alam Ilegal di Jawa Barat