Sales Ritel Tembus Rp 70 T
Tahun Depan Bisa Tumbuh 10 Persen
Jumat, 26 Desember 2008 – 00:53 WIB
Porsi Belanja Makanan Naik
Sekretaris Jenderal Aprindo Rudi Sumampouw menjelaskan, pola pembelian konsumen sejak krisis juga mulai berubah. Krisis telah mengubah perilaku konsumsi masyarakat dari yang sebelumnya banyak ke arah produk non-food, sekarang lebih memilih produk food. Sebelumnya, rasio belanja produk makanan adalah 40:60 atau 30:70, kini menjadi 50:50. ’’Sekarang konsumen mengutamakan belanja makanan,’’ ujarnya.
Menyiasati hal itu, Corporate Affairs Director PT Carrefour Indonesia Irawan Kadarman mengatakan, pihaknya berpegang pada tiga parameter untuk mengatasi potensi penurunan daya beli. Pertama, memberikan harga-harga yang kompetitif, menyajikan variasi produk yang lebih luas, dan menciptakan suasana berbelanja yang nyaman. ’’Kita konsisten menyukseskan hal itu di tengah krisis,’’ ungkapnya.
Menurut dia, krisis global berpotensi menciptakan konsumen yang memiliki daya beli lebih rendah. Karena itu, Carrefour berusaha menyajikan variasi produk dengan harga yang terjangkau. ’’Selain ada produk bermerek, kita juga sediakan private label (merek sendiri) dengan harga lebih terjangkau bagi konsumen berdaya beli rendah. Berbagai macam produk kita sediakan, mulai elektronik hingga minyak goreng,’’ terangnya.
JAKARTA - Krisis finansial global belum sepenuhnya menggerus daya beli masyarakat Indonesia. Itu terlihat dari penjualan beberapa sektor ritel yang
BERITA TERKAIT
- Indonesia Re Bahas Risiko dan Asuransi Siber dalam Hadapi Ancaman Siber
- Ciputra Group Hadirkan Konsep 10-Minute City di CitraRaya Tangerang
- Maskot Resmi World Expo 2025 Osaka, Myaku-Myaku Tampil Perdana di Jakarta
- BEI Harus Lebih Peka terhadap Kebutuhan Pemerintahan Baru dalam Proses IPO
- Bea Cukai Palembang Kawal Ekspor Perdana 19,8 Ton Kopi Robusta Senilai Rp 1,56 Miliar
- Asparindo & PT TDC Sepakat Sosialisasi Jadi Kunci Perkembangan Transaksi Digital