Sales Ritel Tembus Rp 70 T
Tahun Depan Bisa Tumbuh 10 Persen
Jumat, 26 Desember 2008 – 00:53 WIB
Dengan membuat produk private label, pihaknya berharap masyarakat tidak mampu tetap dapat menikmati produk sejenis. Program tersebut secara tidak langsung turut membantu mengembangkan industri kecil dan menengah mitra Carrefour. Sebab, produk private label hanya boleh dibuat industri dalam negeri. ’’Ada ratusan usaha kecil yang bermitra dengan kami. Ini lebih menguntungkan karena tidak mengembangkan merek terlalu lama dengan biaya mahal,’’ sebutnya.
CEO Senayan City Handaka Santosa minta masyarakat tidak mencemaskan krisis finansial global. Sebab, berkaca kepada pengalaman di masa lalu, industri ritel dapat tetap tumbuh meski tanpa ada investasi. Hal itu terjadi karena konsumsi masyarakat akan tetap ada. ’’Yang penting sekarang, bagaimana peritel mampu menciptakan suasana berbelanja yang berbeda dengan mal-mal lain. Termasuk meningkatkan promosi,’’ jelasnya. (wir/yun/oki)
JAKARTA - Krisis finansial global belum sepenuhnya menggerus daya beli masyarakat Indonesia. Itu terlihat dari penjualan beberapa sektor ritel yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Munaslub Kadin Dinilai Bertentangan dengan Visi Besar Prabowo Soal Persatuan
- MIND ID Dukung Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Mineral
- INDEF: Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dibuat Terburu-buru
- Pertamina Optimistis Bisa Kembangkan Bisnis Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
- KAI Logistik Perkuat Konektivitas Layanan
- Vinilon Group Luncurkan Pipa KRAH Berstandar Internasional di Indo Water Expo & Forum 2024