Salim Said: Kok Munarman Ditangkap Seperti Copet?
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Prof Salim Haji Said menilai penangkapan eks Sekretaris Umum FPI Munarman yang dilakukan polisi sudah berlebihan.
Hal ini terlihat dari perlakuan polisi ketika menangkapnya di rumahnya beberapa waktu lalu. Dari tayangan di media televisi, pakar politik ini melihat ada dua hal terkait penangkapan Munarman.
"Itu penangkapannya seperti menangkap copet, digelandang tidak sempat memakai sandal. Padahal Munarman itu kan lawyer atau pengacara," ujarnya di kanal YouTube Hersubeno Point, dipantau Rabu (12/5).
Menurutnya, jangan heran bila masyarakat lantas mempersoalkan kinerja kepolisian saat ini.
"Kok bisa cara penangkapannya seperti itu," tegasnya.
Kedua, tambahnya, Munarman saat dibekuk tim Densus 88 dalam kondisi belum diperiksa. Hal itu berarti belum dibuktikan bahwa Munarman adalah teroris. Namun, sambungnya, tercipta kesannya seakan-akan Munarman termasuk jaringan teroris.
Prof Salim juga menuding Kapolri melakukan pembiaran atas kiriman karangan bunga yang berjubel di kantor polisi berisi pesan kebencian dan memprovokasi atas penangakapan Munarman.
"Artinya euforia terhadap Munarman ini. Hal itu mestinya jangan diakomodir. Jangan difasilitasi oleh pemerintah," tegasnya.
Prof Salim Said mengkritisi sikap Densus 88 Antiteror yang dinilai berlebihan saat menangkap munarman
- 5 Berita Terpopuler: Rumor Menyebar, 770 Ribu Honorer Tak Terakomodasi, Pendaftaran CPNS 2024 Mengejutkan
- Munarman Bebas Hari Ini, FPI Siap Menjemput
- Jubir Habib Rizieq Komentari Kasus Khilafatul Muslimin, Sebut Kata Bodoh dan Sesat
- Munarman Divonis 3 Tahun Penjara, Noel JoMan: Jelas Sekali Mainannya
- Polisi Sudah Bersiap-siap saat Sidang Munarman
- Munarman Tidak Mau Ini Diumbar ke Publik, Ada soal Densus 88