Saling Serang Dua Tim Ofensif

Saling Serang Dua Tim Ofensif
AGRESIF - Para pemain Jerman saat merayakan gol mereka ke gawang Argentina, dalam laga 3 Juli lalu di Stadion Greent Point, Cape Town. Foto: Getty Images/FIFA.com.
:TERKAIT Xavi menyebut, gaya Jerman jauh berbeda dengan lawan-lawan yang sudah dihadapi Spanyol. Selama fase grup hingga perempat final, La Furia Roja - sebutan Spanyol - memang selalu menghadapi tim yang lebih banyak bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik. Sementara Jerman lebih ofensif, dengan bola-bola mati yang berbahaya.

Namun, lanjut gelandang 30 tahun itu, bagi Spanyol gaya ofensif Jerman justru menguntungkan. Sebab, secara otomatis mereka akan menyediakan lebih banyak ruang. Xavi dan Andres Iniesta pun bisa lebih bebas berkreasi di lini tengah. Spanyol juga yakin style mereka yang mengutamakan penguasaan bola bakal efektif untuk mencegah Jerman membuka peluang.

"Jerman memiliki banyak pemain yang sangat cepat. Saya rasa, secara fisik mereka selevel di atas kami," ungkap winger Spanyol Jesus Navas kepada AS. "So, satu-satunya cara menghentikan mereka adalah dengan menguasai ball possession. Asal kami bisa mendapat bola, kami pasti menciptakan bahaya. Kami hanya perlu mengantisipasi serangan balik mereka," lanjut pemain Sevilla berusia 24 tahun itu.

Di sisi lain, kubu Jerman lebih rileks menyongsong laga ini. Pelatih Joachim Loew dengan rendah hati menyebut bahwa Spanyol pantas diunggulkan. Selain materi pemainnya yang lebih matang, dirinya juga tidak bisa menurunkan formasi terbaik. Winger Thomas Muller tak bisa main lantaran kena akumulasi kartu.

DI antara negara-negara elite Eropa, hanya Spanyol yang belum pernah menembus semifinal Piala Dunia. Di PD ke-18 ini, mereka tidak saja sukses lolos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News