Salman Rushdie Ditusuk Berkali-kali, Iran Bersorak Merayakan: Setan Dalam Perjalanan ke Neraka
jpnn.com, TEHERAN - Republik Islam Iran merayakan penyerangan brutal terhadap sastrawan Salman Rushdie yang kini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Warga negara Inggris berdarah India itu ditusuk 15 kali oleh seorang pria ketika tengah jadi pembicara dalam sebuah forum di New York, Amerika Serikat, Jumat (12/8) lalu.
Pria berusia 75 tahun itu mengalami kerusakan saraf pada lengannya dan kerusakan pada hatinya dan mungkin kehilangan matanya setelah panggung diserbu dan dia ditikam berulang kali.
Polisi negara bagian New York telah menyebut tersangka penyerang sebagai Hadi Matar, 24, dari Fairview, New Jersey, yang ditahan setelah insiden tersebut.
Novel Ayat-Ayat Setan karya Rushdie memicu kontroversi pada dekade 1980-an lantaran dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan agama Islam.
Pemerintah Iran ketika itu mengeluarkan fatwa yang menghalalkan darah sang penulis.
Kemarin, berbagai media di negara mayoritas Syiah itu mengabarkan insiden berdarah yang dialami Rushdie dengan penuh suka cita.
Sebagian menyebutnya sebagai "penulis sesat yang bejat" dan penista agama.
Situs berita Asr Iran memuat kutipan lama dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang mengatakan bahwa panah yang ditembakkan oleh mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang mengeluarkan fatwa terhadap Rushdie, "suatu hari akan mengenai sasaran".
Republik Islam Iran merayakan tragedi berdarah yang membuat penulis kondang Salman Rushdie kini terbaring sekarat di rumah sakit. Kenapa begitu tega?
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Mendadak Melempem, Iran Sebut Membalas Kematian Ismail Haniyeh Bukan Prioritas
- Pentolan Hamas Tewas di Teheran, Republik Islam Iran Janjikan Pembalasan
- Presiden Palestina Kutuk Pembunuhan Pentolan Hamas di Ibu Kota Iran
- Gagal Lindungi Ismail Haniyeh, Iran Berjanji Selidiki Pembunuhannya