Salman Rushdie Hampir Mati, Republik Islam Iran: Salah Sendiri, Dia Layak Dikutuk!
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan bahwa Tehran tidak ada kaitan sama sekali dengan pelaku.
Dia pun menyebut bahwa satu-satunya orang yang layak disalahkan atas insiden berdarah itu ialah korban sendiri.
"Salman Rushdie dan pendukungnya layak disalahkan dan bahkan dikutuk," kata juru bicara itu seperti dilansir Mirror.com, Minggu (15/8).
Kanaani pun menganggap wajar banyak umat Islam yang ingin mencelakai Rushdie sebagai pembalasan atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Dengan melanggar batas kesabaran lebih dari 1,5 miliar muslim dunia, Rushdie telah mengundang kekerasan atas dirinya sendiri,” ujar dia.
Meski begitu, dia kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam aksi brutal pekan lalu. "Tak ada yang berhak menuduh Republik Islam Iran," tegas dia.
Salman Rushdie ditikam sekitar 12 kali di sebuah acara sastra di Chautauqua, New York.
Salah satu pukulan di wajahnya menusuk matanya dan satu lagi ke perutnya, menusuk hatinya.
Bagi Republik Islam Iran, Salman Rushdie adalah penista agama, musuh Islam yang darahnya halal ditumpahkan
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Iran Bersumpah Hancurkan Israel Bila Diserang
- Menakar Potensi Skenario Tiji Tibeh di Timur Tengah
- Militer Israel Klaim Tidak Ada Korban Cedera Akibat Serangan Rudal Iran