Salsa Mulai Nulis Naksir-naksiran
Senin, 01 November 2010 – 11:49 WIB
Penggemar pelajaran sosial tersebut mengakui, ibunda sangat berperan dalam membentuk jiwa kepenulisannya. Ketertarikannya dengan dunia tulis-menulis juga dipengaruhi sang ibu. "Dulu Caca berpikir, bunda jadi penulis, Caca juga. Sekarang Caca sudah bisa menikmatinya sendiri," katanya.
Saat awal-awal menulis, Asma harus ada di samping Caca. Lambat-laun, Caca cuma ingin ibunya ada di kamar saat dirinya sedang menulis. Sekarang Caca sudah bisa menulis sendiri. Bahkan, Asma kini tak perlu terlibat dalam proses editing yang sebelumnya ikut dia garap.
Sebelumnya, Asma juga harus memperbaiki tulisan Caca. Maklum, saat masih berusia 6 hingga 8 tahun, Caca belum paham aturan baku dalam penulisan. Mulai huruf besar, titik-koma, hingga tanda kutip pada pernyataan langsung. Mengenalkan Caca dengan aturan-aturan itu harus pelan-pelan dan alamiah.
Kini, setelah sukses dengan tulisan anak-anak usia sekolah dasar (SD), Caca harus bersiap menuju tulisan remaja seiring dengan usianya yang menginjak 14 tahun. Tema-tema anak-anak pelan-pelan ditinggalkan. Saat ini Caca mulai menggarap tema-tema remaja. Apalagi kalau bukan tema "naksir-naksiran" alias "cinta-cintaan" semacam teenlit dan ceeklit. "Tapi, bingung juga gimana nanti jadinya, soalnya dalam Islam kan nggak boleh pacaran," ujarnya lantas tersenyum.
Nama panjangnya Eva Maria Putri Salsabila. Nama penanya, Putri Salsa. Nama panggilannya, Caca. Prestasi Caca sudah berderet-deret memanjang. Begitu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408