Salsa Mulai Nulis Naksir-naksiran

Salsa Mulai Nulis Naksir-naksiran
Putri Salsa, 14 tahun, memamerkan dua buku karyanya di kediamannya di kawasan Studio Alam, Depok, Jawa Barat. Foto: Agung Putu Iskandar/Jawa Pos

Asma Nadia menuturkan, proses Caca menjadi penulis cilik tidak tiba-tiba. Sejak awal, Asma yang juga penulis dan pendiri puluhan taman bacaan itu merangsang Caca membaca dan menulis.Saat Caca baru lahir, Asma bersama suami tercinta, Isa Alamsyah, fokus pada dua tahun pertumbuhan Caca. Sebab, pada saat itu, perkembangan otak bayi sangat cepat. Berbeda dengan saat mereka sudah berusia di atas balita bahkan menjelang sepuluh tahun. "Kami sangat berkonsentrasi saat Caca berusia nol sampai dua tahun," ujar Asma.

Asma merangsang Caca untuk bisa membaca. Caranya, dia sering membacakan Caca cerita sambil memangku putri pertamanya itu. Caca rupanya cepat menyerap pelajaran dari ibunda. Umur 4 tahun dia sudah bisa membaca. Umur 5 hingga 6 tahun, Caca sudah bisa menulis. "Pokoknya jangan sampai saya kalah cepat dari televisi. Kalau sudah kena televisi, aduh repot nanti. Nggak mungkin suka baca," ujar perempuan berjilbab tersebut.

Kadang Asma sengaja membikin Caca penasaran. Tiap kali membacakan dongeng, penerima Adikarya Ikapi Award tiga kali (2000, 2001, 2005) itu sengaja tidak melanjutkannya. "Bunda sudah ngantuk, besok saja ya bunda teruskan," katanya.

Sesekali Asma juga berdiskusi dengan Caca. Sebelum mengakhiri dongeng, dia bertanya kepada Caca bagaimana ending-nya menurut Caca. "Dari situ dia berlatih kreatif dalam berimajinasi," kata penulis yang pernah diundang sebagai pembicara dalam forum Seoul Young Writers Festival dan Forum Sastra Asia Kedua di Gwangju, Korea Selatan, tersebut.

Nama panjangnya Eva Maria Putri Salsabila. Nama penanya, Putri Salsa. Nama panggilannya, Caca. Prestasi Caca sudah berderet-deret memanjang. Begitu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News