Salsa Mulai Nulis Naksir-naksiran
Senin, 01 November 2010 – 11:49 WIB
Asma Nadia menuturkan, proses Caca menjadi penulis cilik tidak tiba-tiba. Sejak awal, Asma yang juga penulis dan pendiri puluhan taman bacaan itu merangsang Caca membaca dan menulis.Saat Caca baru lahir, Asma bersama suami tercinta, Isa Alamsyah, fokus pada dua tahun pertumbuhan Caca. Sebab, pada saat itu, perkembangan otak bayi sangat cepat. Berbeda dengan saat mereka sudah berusia di atas balita bahkan menjelang sepuluh tahun. "Kami sangat berkonsentrasi saat Caca berusia nol sampai dua tahun," ujar Asma.
Asma merangsang Caca untuk bisa membaca. Caranya, dia sering membacakan Caca cerita sambil memangku putri pertamanya itu. Caca rupanya cepat menyerap pelajaran dari ibunda. Umur 4 tahun dia sudah bisa membaca. Umur 5 hingga 6 tahun, Caca sudah bisa menulis. "Pokoknya jangan sampai saya kalah cepat dari televisi. Kalau sudah kena televisi, aduh repot nanti. Nggak mungkin suka baca," ujar perempuan berjilbab tersebut.
Kadang Asma sengaja membikin Caca penasaran. Tiap kali membacakan dongeng, penerima Adikarya Ikapi Award tiga kali (2000, 2001, 2005) itu sengaja tidak melanjutkannya. "Bunda sudah ngantuk, besok saja ya bunda teruskan," katanya.
Sesekali Asma juga berdiskusi dengan Caca. Sebelum mengakhiri dongeng, dia bertanya kepada Caca bagaimana ending-nya menurut Caca. "Dari situ dia berlatih kreatif dalam berimajinasi," kata penulis yang pernah diundang sebagai pembicara dalam forum Seoul Young Writers Festival dan Forum Sastra Asia Kedua di Gwangju, Korea Selatan, tersebut.
Nama panjangnya Eva Maria Putri Salsabila. Nama penanya, Putri Salsa. Nama panggilannya, Caca. Prestasi Caca sudah berderet-deret memanjang. Begitu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408