Salut! Anggota DPR AS Pidato 8 Jam demi Membela Imigran
jpnn.com, WASHINGTON - Pemimpin faksi minoritas di House of Representatives Amerika Serikat Nancy Pelosi mencatat sejarah pada Rabu (7/2). Dia berpidato selama delapan jam nonstop. Itu dilakukannya untuk mencari dukungan dari anggota Partai Republik terkait program Deferred Action for Child Arrivals (Daca).
Nancy Pelosi sesekali menyesap air putih di sela-sela pidatonya. Dia tidak menghiraukan keringat yang menghiasi pelipisnya. Tanpa berhenti, dia terus-menerus membaca baris demi baris di kertas yang dibawanya.
Tentu, kertas itu bukan sembarang kertas. Ada pernyataan dan kisah-kisah imigran ilegal. Para pendatang tersebut dibawa ke AS saat masih bayi atau anak-anak oleh orang tua mereka masing-masing.
Pada masa mantan Presiden Barack Obama, para imigran itu dilindungi dengan program Deferred Action for Child Arrivals (Daca). Mereka juga lazim disebut sebagai para Dreamers.
Pelosi tak membaca satu atau dua kisah. Politikus Demokrat itu membawakan puluhan kisah para Dreamers. Memakai setelan blazer dan celana panjang berwarna putih tulang, Nancy memulai pidatonya sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Pidato yang dibaca sejak pagi itu baru berakhir pukul 18.10.
Itu merupakan pidato terlama sejak legislator Demokrat Champ Clark berpidato pada 1909. Kala itu, Clark membacakan pidatonya selama 5 jam 15 menit. Itu pun kerap terpotong-potong karena diinterupsi oleh rekan-rekannya.
Pidato Pelosi murni delapan jam lebih. Tanpa gangguan sama sekali. Selama itu pula, politikus yang memiliki nama lengkap Nancy Patricia D’Alesandro Pelosi tersebut berdiri.
Sesuai aturan, selama pidato dia dilarang duduk maupun ke kamar mandi. Ibu lima anak tersebut hanya minum air putih beberapa kali. Perempuan 77 tahun itu menuai pujian bukan hanya karena memperjuangkan para Dreamers.
Anggota DPR AS dari Partai Demokrat Nancy Pelosi mencatat sejarah. Dia berpidato 8 jam demi membela para imigran yang terancam kebijakan Presiden Donald Trump
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Pemerintahan Sederhana