Salut, Mantan Buruh Cuci Ini Sukses Jadi Raja Restoran Beraset Miliaran
Terbaru, Wawan juga mencoba peruntungannya di bisnis restoran bebek goreng. Hasilnya? Luar biasa laris. Dalam waktu tiga tahun, restoran bebek dan ayam goreng yang dinamakannya sesuai nama anak pertamanya, yakni Harissa mampu membuka cabang di 10 tempat. Aset yang dia miliki pun kini bukan lagi di angka ratusan juta, melainkan miliaran rupiah.
Di akhir tahun ini, ayah tiga anak itu baru saja meresmikan tiga restoran Harissa terbarunya. Pertama di JX International yang berada di jalan Ahmad Yani Surabaya, Bandara Juanda Terminal 1 Surabaya, dan di kawasan Walikota Mustajab.
Untuk pemilihan lokasi usaha, Wawan memang tak main-main. Dia bersedia investasi besar asal tempat yang dia inginkan memang cocok. Contohnya ketika dia memutuskan membuka cabang di kawasan elit CitraLand Surabaya. Meski harga sewa tempat mencapai miliaran untuk masa 5 tahun, dia tetap yakin menyewa. Dan, feeling-nya terbukti. Restoran itu laris manis saat ini.
Ada satu rahasia dari Wawan saat memilih tempat. ”Saya akan berdiam diri terlebih dahulu dari pagi sampai dinihari di mobil yang diparkir di seberang tempat yang akan saya sewa. Tujuannya saya ingin mengetahui seberapa banyak orang yang seliweran di sana. Cepat nggak mereka memacu kendaraannya. Itu sangat menentukan sekali,” bebernya.
Khusus untuk restoran bebek dan ayam gorengnya, Wawan menargetkan tahun depan mampu membuka 30 cabang sekaligus. Dan, hingga kini persiapan terus dilakukan. Tak hanya Surabaya, brand Harissa akan dibawanya keliling Indonesia. Mulai dari Palembang, Jakarta, Kolaka, Bandung, Semarang, hingga Kendari.
Keyakinannya membuka cabang di luar Jawa tak lepas banyaknya pujian dan permintaan dari para tamu yang berkunjung ke Surabaya. ”Hampir semua pelanggan dari luar pulau yang mampir ke restoran saya, beli bungkus untuk oleh-oleh. Mereka selalu minta kalau bisa buka cabang di kotanya,” kata suami dari Siti Karimah itu semringah.
Tawaran itu rupanya diseriusi oleh Wawan. Berbekal insting bisnis dan semangat 45, Wawan mulai berkeliling Indonesia untuk melihat calon pasar potensialnya secara langsung. Dari beberapa daerah yang dikunjungi, yang paling menjanjikan dia catat dalam list, untuk kemudian dilanjutkan oleh tim pengembangan usahanya.
Agar sukses di kota orang, Wawan sedikit berbagi tip. Menurutnya harus bisa memadukan dengan unsur daerah asal. Misalnya di Palembang banyak disajikan makanan berbahan dasar ikan, maka pada menunya nanti juga akan disajikan makanan berbahan ikan. Hal itu yang sudah diterapkannya pada brand-brand restorannya yang lain.
Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Keyakinan hidup itulah yang dipegang teguh oleh Wawan Sugianto. Kesulitan hidup di masa kecil memacunya untuk
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408