Salut, Mantan Buruh Cuci Ini Sukses Jadi Raja Restoran Beraset Miliaran
Kesuksesan yang diraih oleh Wawan saat ini memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Semua dilaluinya dengan kerja keras dan yakin bahwa suatu saat nanti akan menjadi orang sukses. Mimpi itu yang terus digenggamnya.
Wawan muda dulu hanyalah seorang remaja yang bandel. Bahkan saking bandelnya, dia berkali-kali tidak naik kelas saat SD. Di kala teman seangkatannya yang lain sudah ada yang menginjak bangku SMA, dia merasa malu dan kemudian memutuskan protol dari bangku sekolah.
Berbekal kenekatan dan keberanian dia merantau ke Surabaya. Saat itu yang ada dalam pikirannya adalah bekerja untuk menyambung hidup. Apapun itu pekerjaannya! Dia berjanji pada kedua orang tua untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan. Membayar kegagalannya di sekolah dengan kesuksesan menjadi seorang pengusaha.
Tak butuh waktu lama, perkenalannya dengan seseorang di Surabaya mengantarkannya menjadi seorang buruh cuci piring di sebuah hotel berbintang di Surabaya. Setiap hari ratusan piring kotor bekas tamu hotel harus dia bersihkan. Tak jarang dia harus berdiri berjam-jam karena banyaknya piring yang dia cuci.
”Paling banyak itu saat jam sarapan dan makan malam. Nyucinya harus hati-hati. Sebab kalau pecah bisa disuruh ganti. Padahal harga piringnya itu mahal-mahal. 10 piring mungkin sama dengan gaji saya sebulan,” kata pria humoris itu berkelakar.
Di sela-sela kewajibannya mencuci piring, Wawan ternyata memiliki bakat lain. Dia suka sekali masak. Saat kerjaannya tak terlalu banyak, Wawan kerap mencuri pandang ke arah chef yang sedang meracik masakan.
Bahkan, dengan tak ragu dia berkali-kali bertanya pada chef caranya memasak enak. Awalnya hanya cacian yang didapat Wawan. Tapi melihat kesungguhannya, chef tadi mulai mengajarkan sedikit demi sedikit rahasia memasak.
Dari situ ilmu memasak Wawan mulai terasah. Sampai akhirnya dia dipercaya oleh hotel lainnya untuk menjadi asisten chef. ”Alhamdulillah mulai banyak yang suka makanan saya,” ujarnya bersyukur.
Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Keyakinan hidup itulah yang dipegang teguh oleh Wawan Sugianto. Kesulitan hidup di masa kecil memacunya untuk
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408