Salut, Pak Polisi Berlutut di Tengah Ratusan Demonstran, Langsung Adem
This is how change begins. https://t.co/vu2CbK3jer
— Andrew Cuomo (@NYGovCuomo) June 1, 2020Baca Juga:
Komisioner Departemen Kepolisian New York (NYPD) Dermot Shea ikut mengapresiasi aksi anak buahnya itu. "Kita membutuhkan lebih banyak lagi yang seperti ini, melihat dan mendengarkan satu sama lain, bekerja bersama, menyadari bahwa perbedaan kita adalah kekuatan," ujar dia, juga di Twitter.
Shea juga mengomentari sebuah foto yang memperlihatkan interaksi damai antara polisi New York dengan pengunjuk rasa. Menurutnya, banyak momen kehangatan semacam itu yang kini tertutup oleh kerusuhan dan bentrok antara aparat dengan demonstran di berbagai lokasi.
Aleeia Abraham sendiri mengaku sangat kaget ketika para polisi itu berlutut bersama demonstran. Selama bertahun-tahun jadi aktivis, dia baru pertama kali melihat hal seperti itu.
"Tetapi saya akan lebih terkesan jika mereka (polisi) berhenti menginjak dan menembak mati. Itulah momen yang saya tunggu," ujar dia mengingatkan tujuan utama unjuk rasa tersebut.
Seperti diketahui, George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas akibat lehernya ditindih lutut seorang polisi kulit putih di Minneapolis, Senin (25/5) lalu.
Derek Chauvin (44 tahun), sang polisi pun didakwa melanggar pasal pembunuhan tingkat ketiga dan pembunuhan tidak terencana tingkat dua. (CNN/dil/jpnn)
Sebuah peristiwa New York memperlihatkan sisi berbeda dari gelombang demonstrasi yang telah mengguncang Amerika Serikat selama sepekan terakhir
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Terjadi Lagi, Bentrokan Ojol vs Opang di Bandung, Massa Diduga Bakar Pangkalan Ojek
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua