Salut..Pak Polisi Gendong Siswa Seberangi Sungai
"Apalagi, kalau hujan cukup deras, sungai akan banjir dan batu besar menutupi jalan yang setiap hari dilewati," ujarnya.
Sarimanto melihat banyak siswa yang setiap hari harus membuka sepatu untuk menyeberangi sungai.
Kemudian, mereka memasang sepatu kembali setelah sampai di seberang.
"Hal itu terlihat setiap berangkat dan pulang sekolah. Kalau sungai sudah meluap, siswa TK, SD, SMP, dan SMA memilih libur karena takut menyeberang," jelasnya.
Menurut Sarimanto, pernah ada warga yang terseret arus sungai saat pulang kerja di hutan.
Untung, ada warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut.
Korban pun berhasil diselamatkan. Bukan hanya warga dan siswa yang mau sekolah, pedagang sayur keliling (wlijo) yang ingin menjual dagangan ke timur juga harus melewati sungai.
Syamsi, 38, warga RT 03, setiap hari harus mengantar Ahmad Dhani, putranya, yang masih duduk di kelas II SDN Curahtakir 06 dengan digendong.
Sebanyak 140 kepala keluarga di Dusun Curahrejo, Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo, Jember, Jatim terisolasi.
- Palembang Dikepung Banjir, Bagaimana dengan TPS?
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Bocah SD yang Terseret Arus Banjir Ditemukan Tim SAR Gabungan, Begini Kondisinya
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir