Salvador Ramos

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Salvador Ramos
Sejumlah warga berkumpul di Ssgt Willie de Leon Civic Center, tempat murid-murid dibawa dari Robb Elementary School pascapenembakan, di Uvalde, Texas, Selasa (24/5/2022). ANTARA/REUTERS/Marco Bello/tm (REUTERS/MARCO BELLO)

Dua remaja mempersenjatai diri dengan bermacam senjata dan bom rakitan mengamuk di sebuah sekolah mengakibatkan 12 siswa dan seorang guru tewas, dengan 24 orang terluka dalam penembakan massal itu.

Seorang mahasiswa Korea Selatan di Institut Politeknik Virginia melepaskan tembakan ke kampus Blacksburg, Virginia.

Sebelum bunuh diri, dia menewaskan 32 mahasiswa dan seorang profesor di kampus tersebut, dengan 33 orang lainnya luka-luka.

Pria itu mengidolakan para penembak Columbine dan menyebut mereka sebagai "martir" dalam sebuah video yang menjadi bagian dari manifesto penuh kebencian yang dia kirimkan ke polisi selama penembakan berlangsung.

Seorang pria berusia 20 tahun dengan riwayat masalah kesehatan mental membunuh ibunya di Newtown, Connecticut, pada 14 Desember 2012. 

Ini terjadi sebelum dia melakukan penembakan massal di Sekolah Dasar Sandy Hook. 

Sebanyak 20 anak, berusia enam dan tujuh tahun, ditembak mati, serta enam orang dewasa. 

Pelaku kemudian bunuh diri.

Penembakan yang dilakukan Salvador Ramos menewaskan 19 murid dan dua guru di SD negeri Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News