Sama-sama Bekerja, Ibu Tetap Berperan Dibanding Ayah

jpnn.com - Saat ini sebagian besar tugas mencari nafkah tidak hanya dilakukan Ayah saja tetapi juga Ibu. Namun meskipun sama-sama mencari nafkah dan jam kerjanya sama, ibu tetap paling berperan dalam mengasuh anak-anak. Terbukti Ibu lebih banyak menghabiskan waktu dengan anaknya.

Studi yang melibatkan 182 pasangan suami istri yang sama-sama bekerja, menemukan bahwa beban tambahan pekerjaan ibu yakni mengasuh anaknya sudah dimulai sejak dini ketika anak pertama mereka berusia satu tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan ketika anak berumur sembilan bulan, ibu menghabiskan hampir 70 persen waktu mereka di hari-hari kerja untuk mengasuh anak ketimbang ayah yang waktunya kurang dari 50 persen.

"Meski ibu dan ayah memiliki kendala kerja sama, para ibu masih berinvestasi secara siginifkan dengan lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengasuh anak," kata penulis utama studi yang tengah mengambil gelar doktor di Human Science The Ohio State University L,etitua Kotila, seperti dilansir laman Medindia, Kamis (26/12).

Diakui Letitia, hasilnya memang agak mengejutkan para peneliti karena pasangan dalam penelitian ini termasuk kelompok menengah. Data untuk penelitian ini berasal dari New Parents Project, studi di Ohio State yang diikuti pasangan sejak si istri mengandung usia tiga bulan sampai sembilan bulan anaknya lahir.

Para orang tua diminta menulis buku harian di hari kerja dan libur di mana mereka diminta menuliskan apa saja yang dilakukan selama 24 jam. Buku harian itu diselesaikan saat si anak berumur tiga dan sembilan bulan.

Para peneliti memisahkan tugas mengasuh anak menjadi empat bagian yaitu keterlibatan positif (bermain, membaca, atau bicara dengan anak), tanggung jawab (perawatan langsung seperti mengurus anak saat sakit), aksesibilitas (mengawasi anak di rumah tanpa pengasuh), dan perawatan rutin (mandi, makan, dan ganti popok).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu menghabiskan waktu dua kali lebih banyak dalam hal mengasuh dan merawat anak daripada ayah bahkan setelah menyusui. Studi ini dipublikasikan dalam Journal Family Relations.(fny/jpnn)