Sama-Sama Tak Miliki Visi Hukum

Sama-Sama Tak Miliki Visi Hukum
Sama-Sama Tak Miliki Visi Hukum
   

Baik Febri maupun Zainal tidak berani untuk memberikan penilaian kuantitatif (skor) atas penyampaian ketiga capres dalam debat. Alasannya, tidak ada sesuatu yang spektakuler yang diusung ketiga capres. "Tapi dalam tanda kutip, ini melegakan, karena ketiganya punya perspektif untuk memperbaiki negara. Artinya (tanda kutip), dengan pilihan tutup mata pun sama," katanya

   

Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menilai kualitas debat perdana yang dipertontonkan ketiga capres masih di bawah standard. Ketiga capres, ungkap dia, lebih banyak bicara visi, tapi miskin agenda. "Ketiga capres lebih banyak mengajukan list daftar keinginan. Tapi, kurang mengelaborasi aspek teknis dan langkah konkret untuk mencapai good governance," kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.

    

Mengenai RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang belum disahkan DPR, padahal sudah hampir deadline sampai 19 Desember 2009 ini, Burhan menilai hanya SBY dan JK yang berani memberi solusi konkret.

    

"SBY meyebut kemungkinan menerbitkan Perpu Tipikor. Jawaban JK juga baik, karena dia akan mendukung langkah SBY soal perpu, karena posisi dia masih sebagai wapres," kata Burhan.

JAKARTA - Pentas debat calon presiden yang dihelat tadi malam, dinilai tidak memunculkan optimisme dalam dunia hukum, khususnya masa depan pemberantasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News