Sama-sama Terpilih, Palin Puji Beck
Senin, 03 Mei 2010 – 10:11 WIB
NEW YORK - Mantan Gubernur Alaska, AS, Sarah Palin, termasuk salah seorang yang berada dalam daftar "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia" versi Time edisi 2010. Wanita kontroversial yang sempat ikut bersaing dalam ajang pemilu AS tersebut, sebagaimana ditulis situs NewYorkDailyNews, bahkan masuk dalam daftar 10 teratas (Top 10). Namun yang menarik, di daftar itu pula Palin justru berkesempatan menuliskan pujian terhadap orang lain. "Belajar secara otodidak, dia telah menjadi profesor Amerika dalam hal common sense, yang membagi pengetahuan yang ia dapatkan dengan para audiens yang "lapar" akan kebenaran," tulis Palin lagi. Beck sendiri berada pada urutan ke-12 di daftar kategori pemimpin tersebut, atau tiga nomor di bawah Palin.
Orang dimaksud tak lain adalah rekannya sesama anggota kalangan konservatif, Glenn Beck, yang juga adalah seorang pembawa acara terkenal Fox News. Terhadap Beck, puji-pujian - yang bahkan terasa sedikit berlebihan - disampaikan Palin, sebagaimana bisa dibaca dalam daftar yang dimuat Time secara online. "Siapa yang akan menyangka seseorang dengan sejarah hidup dan gaya seperti itu akan jadi orang penting di pertelevisian," tulisnya.
Baca Juga:
Palin pun melanjutkan puja-pujinya terhadap sosok rekannya tersebut, dengan kata-kata semacam "luar biasa" dan "patriotik". Ia juga menyebut Beck sebagai orang yang "menginspirasi orang lain untuk mempelajari dan menghargai sejarah bangsa kita".
Baca Juga:
NEW YORK - Mantan Gubernur Alaska, AS, Sarah Palin, termasuk salah seorang yang berada dalam daftar "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia"
BERITA TERKAIT
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha