Samadikun Diistimewakan? Inilah Bantahan BIN
jpnn.com - JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menepis anggapan yang menyebut lembaga telik sandi pimpinan Sutiyoso itu mengistimewakan Samadikun Hartono, buron korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang ditangkap di Shanghai, Tiongkok. Namun, BIN menegaskan bahwa penangkapan atas mantan bos Bank Modern itu memang hasil operasi intelijen.
Menurut Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN, Dradjad H Wibowo, yang membedakan Samadikun dengan buron lainnya yang sudah tertangkap adalah prosesnya. “Tidak ada pengistimewaan terhadap SH (Samadikun, red). Yang beda hanya proses operasinya. SH ini ditangkap melalui sebuah operasi intelijen, kerja sama badan intelijen Indonesia dan China,” ujar Dradjad kepada JPNN, Jumat (22/4).
Ia menjelaskan, pemerintah Tiongkok justru proaktif agar Indonesia segera menjemput Samadikun. Bahkan Tiongkok langsung mengirim utusan untuk menemui Sutiyoso yang sedang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam lawatan ke Eropa.
“Perkembangan terjadi sangat cepat di London dan langsung dilaporkan oleh kepala BIN kepada presiden. KaBIN dan jajaran langsung terbang ke Shanghai,” tuturnya.
Dradjad menegaskan, pemulangan Samadikun juga bukan hasil ekstradisi. Hal itulah yang membedakan dengan buron-buron lain yang sudah bisa dibawa pulang.
Selain itu, Samadikun selama 13 tahun menjadi buronan memang tak menampakkan diri. Hal itu berbeda dengan M Nazaruddin, bekas benahara umum Partai Demokrat yang saat buron justru aktif di Skype.
“SH memiliki lima paspor, jadi tidak terlacak sebelumnya. Keputusan dan tindakan haris diambil cepat. Yang saya tahu, sejak pertama kali mendapat laporan daro KaBIN sekitar seminggu lalu, Presiden Jokowi mengambil keputusan sangat cepat,” sambung Dradjad.
Mantan anggota komisi keuangan dan perbankan DPR itu menegaskan, pemulangan para buron BLBI sudah menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Jokowi. Kepala BIN sebagai pembantu presiden pun bertindak sangat cepat.
- Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Mataram, Polda NTB Minta Dukungan Puslabfor
- KPK Sita Aset Rp8,1 Miliar Kasus Dana Hibah Jatim Milik Legislator Gerindra Ini
- Kemensos dan Kementerian PPPA Bentuk Tim untuk Melindungi Perempuan dan Anak
- Sidang Perdana Sengketa Pilkada Madina, Hakim Konstitusi Soroti Permohonan Soal Ini
- Penjaring Ikan yang Hilang di Situbondo Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
- Soal Makan Bergizi Gratis Belum Berjalan dengan Baik, Zulhas Beri Alasan Begini