Samak Kembali Jadi Calon PM Thailand
Jumat, 12 September 2008 – 08:47 WIB

Samak Sundaravej dalam sebuah kunjungan di pasar tradisional Bangkok.
Juru bicara PPP lainnya, Kudeb Saikrajang pun memastikan bahwa mayoriras anggota partai memilih Samak. ’’Samak adalah ketua partai kami, jadi dialah pilihan terbaik kami,’’ ujar Kudeb. Kendati demikian, tetap saja belum tentu Samak bisa melenggang kembali ke posisi yang baru dijabatnya mulai 29 Januari 2008. Kalaupun itu terjadi, tentu PAD tidak akan tinggal diam. Mereka akan berkeras tidak akan membiarkan Samak memerintah lagi. Maka, bila PPP ngotot mencalonkan Samak, bisa dipastikan PAD juga semakin keras berusaha “menurunkannya” kembali. Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah meskipun Parlemen meloloskan Samak, Raja Bhumibol Adulyadej tidak akan tinggal diam, demi mewujudkan ketenteraman bagi rakyatnya. Atau, bisa jadi militer melanggar janjinya dengan melibatkan diri dalam konflik tersebut.
Baca Juga:
Partai anggota koalisi yang menerima pencalonan Samak itu mengatakan bahwa mereka menghormati hak PPP untuk memilih siapa saja calon yang diinginkan.
’’Kami menghormati calon yang diajukan partai inti, tapi kami rasa perdana menteri haruslah seseorang yang bisa menyelesaikan krisis politik yang terjadi,’’ kata Somsak Prisana-anantakul dari Partai Chart Thai.
’’Anda akan melihat apakah besok (hari ini) Parlemen memilih saya atau tidak,’’ kata Samak.
Selama ini, proses demokrasi Thailand memang diwarnai berbagai kudeta militer. Setidaknya telah terjadi 18 kali kudeta militer sejak wilayah ini menyatakan diri sebagai Monarki yang berlandaskan konstitusional pada 1932. Kudeta terakhir terjadi pada 2006, untuk menurunkan PM Thaksin Shinawatra. (AP/The Nation/dia)
BANGKOK – Tingkat fluktuasi situasi politik Thailand benar-benar sangat tinggi. Itu ditandai dengan keputusan yang diambil Partai Kekuatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi