Samarkan Usaha Narkoba Pakai Tiga Rekening
Tiga rekening itu ternyata memiliki fungsi berbeda-beda. Satu rekening dipakai untuk mentransfer uang ketika Junaidi membeli sabu-sabu kepada Ahmad (DPO) yang juga jaringan Lapas Nusakambangan.
Karena itulah, buku tabungan dengan nomor rekening tersebut tidak pernah dicetak. Saat disita, hanya ada satu catatan transaksi ketika pendaftaran.
Satu buku lainnya dimanfaatkan khusus untuk menampung setoran uang dari hasil penjualan narkoba. Dalam menjalankan bisnis, Junaidi membeli sabu-sabu berjumlah besar. Narkotika itu kemudian dijual dengan kemasan lima gram.
Untuk memastikan bahwa uang pembelian sudah diterima, tersangka sering mencetak buku tabungan tersebut ke bank. Hal itu terlihat dari catatan transaksi setiap hari dalam buku tabungan. Transaksi tersebut juga bernilai jutaan, bahkan puluhan juta rupiah.
Uang yang masuk ke rekening itu lantas ditransfer ke buku ketiga. Rekening tersebut mirip tempat penampungan uang hasil transaksi dan keuntungannya. Ketika akan mentransfer, pelaku memindahkan uang dari buku kedua ke pertama.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono saat dikonfirmasi menjelaskan, penyidikan kasus tersebut masih dikembangkan. Sebab, masih ada beberapa nama yang belum terungkap.
Menurut dia, bandar narkoba memang sering memanfaatkan fasilitas perbankan untuk mempermudah bisnisnya. ’’Tunggu penyidikan sampai tuntas biar tahu hasilnya,’’ tuturnya (eko/mas/ib)
SURABAYA – Bandar narkoba yang memanfaatkan rekening sebagai sarana transaksi memiliki cara tersendiri untuk membuat bisnisnya tidak mudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ayah Bejat, Anak Kandung Ditiduri Sampai Bunting di Banjarmasin
- Polrestabes Medan Tembak Mati Eksekutor Begal Sadis
- Seorang Istri di Blitar Dibacok Suami Pakai Parang, Jari Tengah Putus, Ini Motifnya
- Pengusaha yang Paksa Anak Sujud dan Menggonggong Ditangkap Polisi
- Simpan Sabu-Sabu di Jok Motor, Warga Lampung Ditangkap Polisi
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun